Cara Membuat Hujan Buatan

Cara Menjadi Pawang Hujan

cara menjadi pawang hujan

Pawang hujan merupakan suatu pekerjaan atau jasa yang menyediakan jaminan untuk turun atau tidaknya hujan. Mungkin bagi sebagian orang, hujan ataupun tidak bukan merupakan masalah karena sudah banyak alat yang dapat mengatasi hujan. Misalnya payung dan jas hujan. Dengan alat itu kita tidak akan menjadi basah kuyup jika tiba-tiba hujan turun saat diperjalanan. Namun, faktanya keberadaan pawang hujan ini sangatlah penting bagi manusia. Selain agar para jomblo tidak bersedih karena tidak punya pasangan untuk bermalam mingguan kemudian berharap agar turun hujan. Mengatur turun atau tidaknya hujan dapat bermanfaat untuk mengatasi kekeringan yang melanda saat adanya musim kemarau.
mengatasi kekeringan dengan hujan buatan

Faktanya memang ada berbagai cara untuk memanipulasi cuaca. Salah satu cara membuat hujan buatan adalah dengan menyebarkan garam di udara. Garam ini nantinya akan masuk ke awan dan mempercepat terbentuknya butiran air hujan. Awan yang diperlukan untuk melakukan proses hujan buatan adalah awan Cumulus yang aktif. Hasilnya hujan akan turun dalam waktu yang singkat. Hujan buatan sebenarnya bukan semata-mata menciptakan hujan dengan sekehendak. Pada dasarnya Hujan buatan adalah proses mempercepat perubahan fisika yang terjadi di awan untuk membuat hujan. Oleh karena itu, hujan buatan hanya dapat dilakukan apabila ada awan yang telah terbentuk secara alami dan memiliki kandungan air yang cukup untuk dijadikan awan hujan. Jika tidak ada awan. Menaburkan garam dilangit tidak akan menghasilkan hujan air, tetapi malah jadi hujan garam. 

menaburkan garam di awan cumulus

Proses Terjadinya Hujan Buatan
  • Hujan buatan dilakukan dengan cara menaburkan zat glasiogenik. Yaitu Argentium Iodida atau Perak Iodida. 
  • Bahan kimia tersebut ditaburkan pada ketinggian antara 4000 kaki hingga 7000 kaki. Tentunya dengan memperhatikan arah dan kecepatan angin yang akan mengerakan awan ke daerah termpat untuk hujan buatan
  • Proses penaburan dilakukan pada pagi hari yaitu sekitar pukul 7.00 pagi, karena saat pagi hari awan terbentuk secara alami
  • Selain zat glasiogenik, ada penambahan zat kimia lain berupa zat higroskopis yang berguna menggabungkan butiran air di awan. Zat higroskopis tersebut siantaranya: garam (NaCl), CaCl2 dan Urea. Zat yang digunakan harus yang berbentuk bubuk dengan diameter butiran antara 10-50 mikron
  • Semua bahan kimia tersebut ditaburkan ke awan dengan bantuan pesawat terbang, kecuali Urea.
  • Penaburan yang dilakukan akan mempengaruhi awan tersebut untuk berkondensasi agar membentuk awan yang lebih besar sehingga proses terjadinya hujan menjadi lebih cepat.
  • Setelah awan berkondensasi dalam beberapa jam, selanjutnya adalah penaburan bubuk urea pada siang hari sekitar pukul 12.00 karena pada saat itu banyak awan kecil yang terbentuk. Bubuk Urea berfungsi untuk menggabungkan awan-awan kecil menjadi awan besar dan membuatnya menjadi awan berwarna abu-abu. Awan abu itulah yang akan menjadi awan hujan. 
  • Setelah awan hujan terbentuk, selanjutnya adalah penaburan bahan kimia berbentuk larutan urea dan amonium dalam air. Dengan perbandingan 3:1:4. Larutan ini berfungsi untuk membentuk butiran air yang lebih besar agar tercipta hujan.


manfaat mengendalikan hujan

Jadi, kita sekarang bahwa nyatanya keberadaan pawang hujan itu memang ada. Dan kita pun bisa menjadi pawang hujan. Namun tentunya menjadi pawang hujan harus mempunyai pesawat dan garam dulu ya. Sekian dan terima kasih.