Penyebab Perbedaan Warna Api

PENYEBAB PERBEDAAN WARNA API
Oleh: Rifan Rahman Sutrisno


Api menurut KBBI merupakan panas dan cahaya yang berasal dari sesuatu yang terbakar; nyala. Selama berabad-abad peradaban di dunia mengenal empat elemen sebagai materi penyusun alam semesta. Yaitu: Air, Tanah, Udara, dan Api. Namun nyatanya api bukan sebuah materi. Melainkan efek yang tercipta dari reaksi materi-materi. Reaksi tersebut biasa kita kenal dengan istilah pembakaran.
Pembakaran akan terjadi saat bahan bakar dipertemukan dengan oksigen. Lalu dipanaskan sampai ke titik nyalanya supaya bereaksi. Dari reaksi ini, terbentuk uap air dan karbondioksida. Selain itu, terlepas pula energi yang besar dalam bentuk radiasi panas dan gelombang cahaya. Inilah yang biasa kita sebut dengan “api”.
Warna api disebabkan oleh reaksi pembakan yang sedang berlangsung. Semakin efisien pembakarnnya, semakin panas pula suhu yang dihasilkan. Dan semakin tinggi suhu pembakarannya, semakin kasat mata pula radiasi elektromagnetik yang terpancar, dimulai dari merah gelap ke oranye, ke kuning, sampai akhirnya putih kebiruan. Inilah alasan bahwa pembakaran efisien menghasilkan api biru. Sementara yang kurang efisien akan menghasilkan api kuning atau oranye. 
Tidak efisien 600 C – 1000 C
Cukup efisien 1000 C – 1200 C
Efisien 1200 C – 1500 C
Sangat efisien > 1500 C
tingkat efisiensi dan suhu berdasarkan warna api

Efisiensi pembakaran juga sangat ditentukan oleh keberadaan oksigen. Tanpa oksigen api tidak bisa dihasilkan. Untungnya planet bumi ini memiliki sekitar 21% adalah oksigen di atmosfer. Itulah mengapa pembakaran cenderung lebih efisien jika menggunakan bahan bakar berbentuk gas. Bahan bakar gas lebih mudah tercampur dengan oksigen di udara saat dipanaskan. Itulah yang menyebabkan kompor gas lebih cepat untuk memanaskan dan mematangkan masakan dari pada kompor minyak tanah. Pembakaran minyak tanah kurang efisien karena bahan bakarnya zat cair yang lebih sulit untuk bercampur dengan oksigen yang berbentuk gas di udara. Selain itu pembakaran dengan bahan bakar minyak menghasilkan zat pengotor berupa jelaga. Jelaga inilah yang memancarkan cahaya kuning kemerahan saat dipanaskan.

perbandingan kompor minyak dan kompor gas
Hal lain tentang warna api. Faktanya bahan bakar gas dan minyak tanah sama-sama bersifat hidrokarbon (terdiri dari unsur hidrogen dan karbon). Umumnya senyawa-senyawa hidrokarbon, termasuk bahan bakar paling efisien karena paling mudah berikatan dengan oksigen. Dan akan menghasilkan gelombang cahaya berwarna biru saat dipanaskan. Pada prinsipnya, unsur yang berbeda akan memancarkan cahaya yang berbeda juga. Karena di level atomis, elektron-elektron akan langsung kacau saat dipanaskan. Kekacauan ini akan menghasilkan cahaya yang berbeda-beda sesuai dengan karakter unsurnya. Berikut adalah warna yang dihasilkan dari setiap unsur:
Stronsium: Merah tua keunguan
Kalsium: Merah kekuningan
Lithium: Merah keunguan
Natrium: Kuning terang
Barium: Hijau terang
Seng: Hijau keputihan
Telurium: Hijau rumput
Thalium: Hijau kebiruan
Tembaga: Biru langit cerah
Arsenikum: Biru muda
Cesium: Ungu kebiruan
Kalium: Ungu kemerahan
Rubidium: Ungu
perbedaan warna api berdasarkan unsurnya